Thursday, January 03, 2008
Berbagi Untuk Sesama
Kebahagiaan tidak pernah memilih, seperti juga ketika musibah datang. Kita tidak pernah tahu kapan kebahagian dan musibah akan datang. Kita juga tidak pernah tahu apakah keduanya akan datang secara bersamaan atau silih berganti. Dan, kita tidak bisa memilih untuk itu. Seperti ketika pagi itu kami menerima berita duka dari teman kita Agung.
31 Desember 2007
Pagi
Cuaca tidak begitu cerah tapi beberapa sudah mulai bersiap-siap untuk merayakan pesta pergantian tahun. Ketika berita duka itu kami terima, tanpa ada pemimpin, tanpa ada komando … semua tersentak dan segera bergerak untuk membantu. Bang Dhika langsung membuat postingan ini, seperti juga Mas Agus pada hari kedua di awal tahun 2008. Dan saat itu beberapa dari kami mengusahakan penerbangan Jakarta – Surabaya untuk Agung mengingat hari itu adalah peak season dan menurut beberapa teman di biro perjalanan, quota mereka sudah dikembalikan ke masing-masing penerbangan. Jadi? HARUS GO SHOW! Sampai akhirnya satu dari kami berhasil mendapatkan tiket untuk Agung. Setelahnya, kami sama-sama bertanya satu sama lain: ”Apa yang bisa kita perbuat untuk Agung? Apa yang bisa kita lakukan untuk dia, teman kita?” Kami terdiam, lalu … ”kita tunggu kabar dari Agung, biar kita tanya langsung ke Agung gimana kondisi sebenarnya disana …”
Siang
Agung menghubungi Pipiet untuk sekedar memberi kabar kalau teman kita itu sudah sampai di Surabaya dan akan segera berangkat menuju Bojonegoro. Selain itu, Agung juga menyampaikan bahwa almarhum ayahandanya sudah dimakamkan diluar Bojonegoro mengingat kondisi Bojonegoro sendiri yang tidak memungkinkan untuk melakukan prosesi pemakaman.
Dalam kedukaan itu, masih ada duka yang lain dimana rumah orang tuanya sudah mulai terkena banjir walau air yang masuk ke dalam rumah hanya sampai semata kaki. Tapi itu cukup membuat kami tersentak dua kali hari itu. Tapi kami belum bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaan diatas.
01 Januari 2008 @ 03:00 am
Agung menghubungi salah satu dari kami. Melalui komunikasi telfon itu, berikut yang Agung sampaikan:
- gerak perekonomian Bojonegoro praktis lumpuh,
- untuk makan harus mengantri di posko-posko dan itu pun jumlahnya terbatas,
- untuk obat-obatan sudah ada di posko-posko yang tersedia,
- pada beberapa area, tidak ada penerangan sama sekali,
- untuk beberapa tempat, pembagian makanan di posko-posko itu masih belum mencukupi (beberapa ada tidak mendapatkan makanan) sehingga harus mencari dari satu posko ke posko lainnya,
- tidak ada/kurang alat transportasi yang memadai untuk melintasi wilayah banjir.
Dari informasi berharga itu akhirnya kami sepakat untuk menyampaikan ini pada hari Rabu, 2 Januari 2007 pukul 10:00 – 11:00 melalui conference. Dari situ akhirnya kami menyepakati untuk mengadakan penggalangan dana yang nantinya akan kami pergunakan untuk membantu Agung, keluarganya dan saudara-saudara kita yang terkena banjir. Dana yang terkumpul selambat-lambatnya pada hari Jum’at, 04 Januari 2007 sebelum pukul 12:00 WIB. Berapapun dana yang terkumpul akan kami laporkan melalui blog ini.
Untuk teman-teman, yang ingin membantu silahkan hubungi pemilik blog ini atau melalui kordinator: Agus Hery – Bandung, Pipiet dan Bang Dhika - Jakarta, Adek Jaya – Jember.
Update:
Agung @ 02 Jan’08: semua SMS yang dikirim untuk Agung sudah diterima tapi mohon maaf tidak dapat dibalas sehubungan dengan adanya kendala setiap kali SMS tersebut dikirim.
Turut berduka atas musibah yang yang sedang dihadapi Agung saat ini
Post a Comment
Home