Friday, April 27, 2012
Weaning
Yeay...naura lulus ASI, setelah 2tahun saya memberikan hak nya untuk mendapatkan ASI dari saya ibu nya.
Dulu 2tahun yang lalu ketika Naura lahir saya hanya bertekad satu,bahwa saya dapat menyusui anak saya hingga 2tahun titik. dan ternyata menyusui waktu pertama kali itu tidak semudah yang saya bayangkan.
Tapi dengan segala tekad dan referensi segala penjuru *halah bahasane* akhirnya saya bisa menyelesaikan tahapan ini.
Bagi saya memberikan ASI kepada Naura bukan hanya sebuah kewajiban yang harus saya berikan, tetapi ada proses yang membuat kami lebih dekat,membuat kami saling mengerti tanpa harus berkata kata. Dan ketika saat weaning itu harus tiba, entah kenapa saya aga berat untuk tiba tiba saja memberhentikan proses yang sudah sangat kami nikmati ini.
Sebelum weaning itu berlangsung saya sudah mencari referensi bagaimana cara nya agar proses ini tidak "menyakitkan" bagi Naura dan saya.Dari membaca sana sini saya tau istilah weaning with love dimana sang ibu memberikan afirmasi bahwa kalau sudah besar itu tidak minum ASI dan membiarkan si anak memutuskan kapan dia akan berhenti, prosesnya memang panjang dan harus sabar kalau yang ini.Dan saya pun memulainya dengan memberikan pengertian kepada Naura ketika dia berusia 23bulan, setiap saya memberikan ASI saya bilang Naura dah gede kan ya...kalo dah gede ga minum ASI lagi, tanpa di duga Naura menjawab Ndak.... *lha....*
Dan akhirnya ketika genap berusia 2tahun, pas kami smua pulang ke bojonegoro, sukseslah smua "mengompori" kalo mau di sapih di bawa ke tempat orang yang di tua-kan biar di "suwuk" (bingung tho menjelaskan apa itu suwuk, pokoknya semacam di doain gitu lah) biar ga nangis,biar ga minta ASI,hhmmm....baiklah pikir saya walaupun saya tidak percaya dengan hal hal macam ini. Begitu saya datang ke orang tua tersebut kami di oleh2i sebotol air putih yang harus di minumkan ke Naura sambil berpesan, kalo nanti malem nangis, jangan di kasih ASI ya, harus tega,paling juga semalem nangis nya *lhaaaaaa katanya tadi ga pake nangis...*dan pesan itu benar sekaliiiiiii...
Jam 11 malem drama pun di mulai.... Naura bangun dan nangis dengan suara yang dahsyat...*lebayyyy* saya kasih air putih dari oleh2 si mbah ga mau, dikasih biskuitnya pun ga mau, susu juga di tolak, dari mulai susu kotak, susu dari gelas, pake dot, sampe yang pake sedotan smua di tolak, hati saya mulai goyah, tapi ayah Naura dengan sabar bilang cuma semalam kok....mudah mudahan besok engga lagi,fyuhhhh baiklah.... akhirnya Naura mau saya pangku minum air putih dan sedikit biskuit dan terlelap setelah saya usap usap punggung nya. Malam kedua kami smua lelah karena balik ke Semarang, dan alhamdulillah Naura tidur tanpa terbangun.
Dan akhir dari smua ini adalah....ketika malam malam selanjutnya Naura tsetiap terbangun ga minta ASI dan setiap akan tidur cukup menyediakan "sajen"nya berupa air putih dan biskuit sebagai penghantar tidurnya.
Ah....ternyata anak bunda memang sudah besar.....We love U Naura....
Read more...»
Dulu 2tahun yang lalu ketika Naura lahir saya hanya bertekad satu,bahwa saya dapat menyusui anak saya hingga 2tahun titik. dan ternyata menyusui waktu pertama kali itu tidak semudah yang saya bayangkan.
Tapi dengan segala tekad dan referensi segala penjuru *halah bahasane* akhirnya saya bisa menyelesaikan tahapan ini.
Bagi saya memberikan ASI kepada Naura bukan hanya sebuah kewajiban yang harus saya berikan, tetapi ada proses yang membuat kami lebih dekat,membuat kami saling mengerti tanpa harus berkata kata. Dan ketika saat weaning itu harus tiba, entah kenapa saya aga berat untuk tiba tiba saja memberhentikan proses yang sudah sangat kami nikmati ini.
Sebelum weaning itu berlangsung saya sudah mencari referensi bagaimana cara nya agar proses ini tidak "menyakitkan" bagi Naura dan saya.Dari membaca sana sini saya tau istilah weaning with love dimana sang ibu memberikan afirmasi bahwa kalau sudah besar itu tidak minum ASI dan membiarkan si anak memutuskan kapan dia akan berhenti, prosesnya memang panjang dan harus sabar kalau yang ini.Dan saya pun memulainya dengan memberikan pengertian kepada Naura ketika dia berusia 23bulan, setiap saya memberikan ASI saya bilang Naura dah gede kan ya...kalo dah gede ga minum ASI lagi, tanpa di duga Naura menjawab Ndak.... *lha....*
Dan akhirnya ketika genap berusia 2tahun, pas kami smua pulang ke bojonegoro, sukseslah smua "mengompori" kalo mau di sapih di bawa ke tempat orang yang di tua-kan biar di "suwuk" (bingung tho menjelaskan apa itu suwuk, pokoknya semacam di doain gitu lah) biar ga nangis,biar ga minta ASI,hhmmm....baiklah pikir saya walaupun saya tidak percaya dengan hal hal macam ini. Begitu saya datang ke orang tua tersebut kami di oleh2i sebotol air putih yang harus di minumkan ke Naura sambil berpesan, kalo nanti malem nangis, jangan di kasih ASI ya, harus tega,paling juga semalem nangis nya *lhaaaaaa katanya tadi ga pake nangis...*dan pesan itu benar sekaliiiiiii...
Jam 11 malem drama pun di mulai.... Naura bangun dan nangis dengan suara yang dahsyat...*lebayyyy* saya kasih air putih dari oleh2 si mbah ga mau, dikasih biskuitnya pun ga mau, susu juga di tolak, dari mulai susu kotak, susu dari gelas, pake dot, sampe yang pake sedotan smua di tolak, hati saya mulai goyah, tapi ayah Naura dengan sabar bilang cuma semalam kok....mudah mudahan besok engga lagi,fyuhhhh baiklah.... akhirnya Naura mau saya pangku minum air putih dan sedikit biskuit dan terlelap setelah saya usap usap punggung nya. Malam kedua kami smua lelah karena balik ke Semarang, dan alhamdulillah Naura tidur tanpa terbangun.
Dan akhir dari smua ini adalah....ketika malam malam selanjutnya Naura tsetiap terbangun ga minta ASI dan setiap akan tidur cukup menyediakan "sajen"nya berupa air putih dan biskuit sebagai penghantar tidurnya.
Ah....ternyata anak bunda memang sudah besar.....We love U Naura....
Read more...»