Saturday, June 09, 2007
Real World VS Cyber World
Dari kecil sampe SMA aku hidup di desa kecil yang ga begitu rame, dan rata rata aku kenal dengan sekeliling ku walaupun cuma say hello atau senyum aja. Dan biasanya juga aku tau si itu anaknya bu anu atau dia rumahnya yang pojok samping sana. Dari lingkungan itu juga aku belajar berinteraksi dengan orang tua, teman sebaya, atau orang yang beberapa tahun diatas ku usianya.
Yach walaupun terkadang ada gosip, atau perselisihan ya wajar ajalah soalnya namanya juga manusia kan beda beda, tapi itu semua aku alami dan bisa langsung tau bahwa ah si itu kan memang begitu... atau ya memang dia lagi ada masalah jadi wajar aja kalo dia marah. Interaksi yang aku lakukan nyata, dan kebanyakan kita semua tau karena lingkungan itu terbentuk dari sebelum aku lahir mungkin. Walaupun orang tua ku selalu berpesan bahwa ada tata krama atau unggah ungguh dalam pergaulan, ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Tapi keadaan ku berubah ketika aku harus kuliah, keluar dari lingkungan itu, dan aku mulai kenal dengan yang namanya internet. Pertama kali aku tau internet, seperti menemukan dunia baru dimana aku bisa berinteraksi dengan orang diseluruh dunia. Banyak software yang ditawarkan untuk memfasilitasi interaksi di dunia maya, salah satunya adalah MIRC (hehehehe inget donk yang hobby chat), yang biasa aku pake waktu itu. Dari proses belajar berinteraksi di dunia nyata/keseharian dan dunia maya melalui jaringan internet aku jadi ngerti bahwa di dunia ini berbagai karakter dan tingkah laku orang. Dan aku juga jadi ngerti bahwa setiap orang itu memiliki karakter dan tingkah laku sendiri-sendiri.
Aku sempet amati juga sich beberapa orang yang chat punya tujuan yang beda-beda, ada yang cuma sekedar iseng atau memang ada yang serius. Standard pertanyaan diawal perkenalan di dunia maya selalu dengan menanyakan nama, umur, jenis kelamin, trus sampe lokasinya dimana. Untuk yang sudah terbiasa dengan kegiatan chat biasanya akan mengenal istilah-istilah khusus. Dan untuk orang-orang iseng hobi ini sangat menyalurkan bakatnya, siapa juga kan yang tau kalo dia bohong?? atau kasih data palsu?? hehehehe. Sebagian orang bisa percaya dengan itu tapi sebagian lainnya mungkin akan lebih cerdas dari si pemberi data palsu itu, apalagi ada fasilitas internet untuk mendapatkan data real seseorang walopun tidak lengkap. Tapi herannya banyak juga ya orang yang kecanduan chat yang ga jelas gitu… menurutku sich begitu... Sampai akhirnya chattingan di ruang umum dunia maya berpindah ke messenger yang mungkin tujuannya supaya lebih private kali ya... hanya orang tertentu yang bisa berkomunikasi dengan si pemilik messenger itu dan itu pun musti pake seijin pemiliknya. Nah disini nich… terkadang hubungan emosional akan terbangun, jadi ya dah agak bebas aja kali ya ngobrolnya... terkadang curhat atau cerita cerita yang lain juga terjadi di messenger.
Dan setahun terakhir ini aku nemuin maenan baru di cyber world yaitu Blog, ya yang aku punya ini, menurutku ini lebih edukatif (halah gaya banget bahasanya) karena disitu aku bisa nulis sesuka hati, berinteraksi dan terkadang juga memberikan komentar terhadap tulisan para blogger yang lain.
Dari semua yang aku amati dan alami mulai dari yang real world sampe yang cyber world … ditambah pada satu kesempatan aku berkomunikasi dengan seorang yang sepertinya bekerja untuk satu media masa secara dia sepertinya lebih ngerti soal komunikasi, dia menyinggung soal kode etik komunikasi dan disinggung juga bahwa pola interaksi di dunia nyata dan dunia maya itu beda dan itu ada kode etiknya. Rasanya aku jadi sedikit mengerti bahwa kenapa beberapa orang jadi bisa memiliki beberapa kepribadian ketika berinteraksi di cyber world dan aku juga jadi mengerti bahwa walaupun kita berinteraksi hanya lewat messenger ato fasilitas lainnya di dunia maya (cyber world) gitu, tetep aja kan kita berhubungan dengan orang- orang yang punya jiwa, punya rasa, punya privacy, hmm jadi inget lagi bahwa ada unggah-ungguh nya … ya bahasa universalnya kode etik itu tadi lah. Tapi sayangnya si orang itu engga menjelaskan secara detail soal kode etik berinteraksi di dunia maya.
Jadi inget sama pesan bapak, kalo bergaul itu musti hati-hati, banyak perasaan dan karakater yang akan bersinggungan, dan terkadang kamu hanya cukup mendengar orang berbicara saja tanpa harus menanyakan kenapa bisa begitu atau mengapa itu bisa terjadi, karena mungkin hal itu akan membuat lawan bicaramu tidak nyaman dengan pertanyaan kamu....
Yach walaupun terkadang ada gosip, atau perselisihan ya wajar ajalah soalnya namanya juga manusia kan beda beda, tapi itu semua aku alami dan bisa langsung tau bahwa ah si itu kan memang begitu... atau ya memang dia lagi ada masalah jadi wajar aja kalo dia marah. Interaksi yang aku lakukan nyata, dan kebanyakan kita semua tau karena lingkungan itu terbentuk dari sebelum aku lahir mungkin. Walaupun orang tua ku selalu berpesan bahwa ada tata krama atau unggah ungguh dalam pergaulan, ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Tapi keadaan ku berubah ketika aku harus kuliah, keluar dari lingkungan itu, dan aku mulai kenal dengan yang namanya internet. Pertama kali aku tau internet, seperti menemukan dunia baru dimana aku bisa berinteraksi dengan orang diseluruh dunia. Banyak software yang ditawarkan untuk memfasilitasi interaksi di dunia maya, salah satunya adalah MIRC (hehehehe inget donk yang hobby chat), yang biasa aku pake waktu itu. Dari proses belajar berinteraksi di dunia nyata/keseharian dan dunia maya melalui jaringan internet aku jadi ngerti bahwa di dunia ini berbagai karakter dan tingkah laku orang. Dan aku juga jadi ngerti bahwa setiap orang itu memiliki karakter dan tingkah laku sendiri-sendiri.
Aku sempet amati juga sich beberapa orang yang chat punya tujuan yang beda-beda, ada yang cuma sekedar iseng atau memang ada yang serius. Standard pertanyaan diawal perkenalan di dunia maya selalu dengan menanyakan nama, umur, jenis kelamin, trus sampe lokasinya dimana. Untuk yang sudah terbiasa dengan kegiatan chat biasanya akan mengenal istilah-istilah khusus. Dan untuk orang-orang iseng hobi ini sangat menyalurkan bakatnya, siapa juga kan yang tau kalo dia bohong?? atau kasih data palsu?? hehehehe. Sebagian orang bisa percaya dengan itu tapi sebagian lainnya mungkin akan lebih cerdas dari si pemberi data palsu itu, apalagi ada fasilitas internet untuk mendapatkan data real seseorang walopun tidak lengkap. Tapi herannya banyak juga ya orang yang kecanduan chat yang ga jelas gitu… menurutku sich begitu... Sampai akhirnya chattingan di ruang umum dunia maya berpindah ke messenger yang mungkin tujuannya supaya lebih private kali ya... hanya orang tertentu yang bisa berkomunikasi dengan si pemilik messenger itu dan itu pun musti pake seijin pemiliknya. Nah disini nich… terkadang hubungan emosional akan terbangun, jadi ya dah agak bebas aja kali ya ngobrolnya... terkadang curhat atau cerita cerita yang lain juga terjadi di messenger.
Dan setahun terakhir ini aku nemuin maenan baru di cyber world yaitu Blog, ya yang aku punya ini, menurutku ini lebih edukatif (halah gaya banget bahasanya) karena disitu aku bisa nulis sesuka hati, berinteraksi dan terkadang juga memberikan komentar terhadap tulisan para blogger yang lain.
Dari semua yang aku amati dan alami mulai dari yang real world sampe yang cyber world … ditambah pada satu kesempatan aku berkomunikasi dengan seorang yang sepertinya bekerja untuk satu media masa secara dia sepertinya lebih ngerti soal komunikasi, dia menyinggung soal kode etik komunikasi dan disinggung juga bahwa pola interaksi di dunia nyata dan dunia maya itu beda dan itu ada kode etiknya. Rasanya aku jadi sedikit mengerti bahwa kenapa beberapa orang jadi bisa memiliki beberapa kepribadian ketika berinteraksi di cyber world dan aku juga jadi mengerti bahwa walaupun kita berinteraksi hanya lewat messenger ato fasilitas lainnya di dunia maya (cyber world) gitu, tetep aja kan kita berhubungan dengan orang- orang yang punya jiwa, punya rasa, punya privacy, hmm jadi inget lagi bahwa ada unggah-ungguh nya … ya bahasa universalnya kode etik itu tadi lah. Tapi sayangnya si orang itu engga menjelaskan secara detail soal kode etik berinteraksi di dunia maya.
Jadi inget sama pesan bapak, kalo bergaul itu musti hati-hati, banyak perasaan dan karakater yang akan bersinggungan, dan terkadang kamu hanya cukup mendengar orang berbicara saja tanpa harus menanyakan kenapa bisa begitu atau mengapa itu bisa terjadi, karena mungkin hal itu akan membuat lawan bicaramu tidak nyaman dengan pertanyaan kamu....
Ehm ... maaf, yang pertama komen ;;)
Rasanya ini adalah tulisan terserius disini. Tema yang sekarang ini sangat dekat dengan keseharian kita.
Penasaran dengan kode etik berinteraksi di cyber world. Kira-kira, si teman itu akan sharing tentang kode etik interaksi di cyber world ga ya? Kalo iya, kan bisa sebagai referensi supaya bisa lebih mengerti & paham bagaimana seharusnya kita berinteraksi di dunia maya yang jelas-jelas akan berbeda dengan dunia nyata.
Two thumbs up, Piet! You finally did it!!!
Mestinya dasar aturan sopan santunnya sama dengan di dunia nyata: lain komunitas, lain kode etik. Mungkin ada yang namanya aturan awal, sewaktu kebanyakan orang masih saling kenal di dunia maya. Tapi, tentunya sekarang ada sedikit perubahan, karena sifatnya internet yang lintas benua, lintas zona waktu, lintas bahasa dan budaya.
salam kenal
aku juga masih baru kok di dunia cyber, dan makni tau banyak berkat ikutan ngebolg dan juga di ksaih tau sama si non ini heee
:P
BTW kapan kita kodar lagi ya piet
desa kecil nya dimana bu?
@meitymutiara : yang pertama kok pake maaf, lucu kamu...
Post a Comment
Home