Wednesday, August 01, 2007
Projekt Kolaborasi Eksperimental I [Tentang Film India]
Sebenernya engga minat banget sama yang namanya film India. Tapi gara-gara suka mampir kesini dan di beberapa postingannya suka ada sedikit sentuhan Indianya sampe sempat dicela, dihina dina langsung ke yang punya blognya secara pribadi, yang punya blog itu konsisten dengan sentuhan “drama” Indianya. Dan baru ketauan alesannya setelah keseringan ngobrol sampe akhirnya penasaran pengen tau soal film India. Saking penasarannya sampe browsing di sini, tentang film India dan pernak-perniknya. Dan …
akhirnya... nyoba nyari-nyari di internet soal film India biar penasarannya kebayar. Nemu banyak hal yang berhubungan dengan bahasan ini … film India! Menarik juga, ada sejarah perfilmannya walopun sedikit tapi lumayan memenuhi rasa ingin tau! Dari referensi yang didapet, banyak hal menarik yang didapet. Mulai dari sejarah perfilman India sampe ke produksi perfilman India sekarang. Dan seperti yang dibilangin disini ternyata baru ngerti setelah baca referensi itu bahwa adanya lagu yang bejibun, kostum yang sering gonta-ganti pas lagi adegan nari-nari gitu itu emang bagian dari elemen yang menarik disetiap produksi film Bollywood.
Tapi, engga semua film India ato produk Bollywood itu idenya murni dari si pembuat film. Ada yang copy & paste dari film-film Hollywood, pusat produksi perfilman Amerika ato dari dibelahan barat laennya ato dari negara laen. Lagi-lagi menurut referensi, semua lebih karena alasan jadwal produksi yang padat dan harus dipenuhi dan anggaran yang terbatas .. ok, balik lagi … UUD! Ujung-Ujungnya Duit! Tapi itu kejadiannya ketika di India masalah copyright bukan sesuatu yang penting-penting amat. Sekarang urusan copyright ini jadi sesuatu yang sudah tersosialisasikan dengan baik di India, jadi sudah mulai ada pemahaman antara Bollywood & Hollywood soal copyright itu. Menarik!
Di akhir tahun 1950an , perfilman Bollywood hijrah dari hitam-putih ke film berwarna. Berbagai musik dan drama yang penuh dengan kisah-kisah romantis merupakan hal yang dijual di bioskop. Beberapa aktor yang sukses termasuk Dev Anand, Dilip Kumar dan Raj Kapoor dan untuk aktris-aktrisnya seperti Meena Kumari, Nutan, dan Madhubala. Di akhir 1960an dan pertengahan 1970an, film-film romantis dan film-film laga yang dibintangi oleh Rajesh Khanna dan Dharmendra. Di akhir tahun 1970 - 1980, kisah-kisah romantis berlalu dan berganti dengan film-film kekerasan mengenai kelompok penjahat dan para bandit.Amitabh Bachchan, sang bintang mengerti menjadi "seorang laki-laki pemarah" sebagai lakonnya, adalah bentuk karakter yang paling diminati dalam trend ini. Aktris dari era ini Hema Malini, Jaya Bachchan dan Rekha. Di awal tahun 1990-an, tema perfilman kembali bergerak ke masalah musikal romantisme keluarga dengan beberapa sukses Hum Aapke Hain Koun (1994) dan Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995) yang menghasilkan bintang aktor-aktor generasi baru: Shah Rukh Khan, Salman Khan, Aamir Khan. Dan aktris seperti Sridevi, Madhuri Dixit dan Juhi Chawla.
Industri perfilman India telah memilih bahwa tampilan disegala segmen penonton (referensi, dari Ganti, 2004), dan perlawanan pembuatan film merupakan target mempersempit pemirsa. Hal tersebut dipercaya bahwa semuanya untuk dapat diterima sebagai box office secara maksimal. Bagaimanapun, para pembuat film, mungkin akan terus maju dengan diterima oleh beberapa segmen box-office, diantara film-film yang menampilkan pedesaan India, dan film-film yang menampilkan kaum urban dan pemirsa dari luar negeri.
+++
Terima kasihnya Meity & Pipiet buat:
- Tarlen: untuk support & advicenya … terima kasih sudah mau berbagi.
- Adhe: makasih udah menyelamatkan kami dari kram otak berkepanjangan gara-gara nerjemahin yang serius-serius bangeud!
- Ghani: Thanks for your e-mail, bro! Berguna banget!
- Wikipedia
akhirnya... nyoba nyari-nyari di internet soal film India biar penasarannya kebayar. Nemu banyak hal yang berhubungan dengan bahasan ini … film India! Menarik juga, ada sejarah perfilmannya walopun sedikit tapi lumayan memenuhi rasa ingin tau! Dari referensi yang didapet, banyak hal menarik yang didapet. Mulai dari sejarah perfilman India sampe ke produksi perfilman India sekarang. Dan seperti yang dibilangin disini ternyata baru ngerti setelah baca referensi itu bahwa adanya lagu yang bejibun, kostum yang sering gonta-ganti pas lagi adegan nari-nari gitu itu emang bagian dari elemen yang menarik disetiap produksi film Bollywood.
Tapi, engga semua film India ato produk Bollywood itu idenya murni dari si pembuat film. Ada yang copy & paste dari film-film Hollywood, pusat produksi perfilman Amerika ato dari dibelahan barat laennya ato dari negara laen. Lagi-lagi menurut referensi, semua lebih karena alasan jadwal produksi yang padat dan harus dipenuhi dan anggaran yang terbatas .. ok, balik lagi … UUD! Ujung-Ujungnya Duit! Tapi itu kejadiannya ketika di India masalah copyright bukan sesuatu yang penting-penting amat. Sekarang urusan copyright ini jadi sesuatu yang sudah tersosialisasikan dengan baik di India, jadi sudah mulai ada pemahaman antara Bollywood & Hollywood soal copyright itu. Menarik!
Di akhir tahun 1950an , perfilman Bollywood hijrah dari hitam-putih ke film berwarna. Berbagai musik dan drama yang penuh dengan kisah-kisah romantis merupakan hal yang dijual di bioskop. Beberapa aktor yang sukses termasuk Dev Anand, Dilip Kumar dan Raj Kapoor dan untuk aktris-aktrisnya seperti Meena Kumari, Nutan, dan Madhubala. Di akhir 1960an dan pertengahan 1970an, film-film romantis dan film-film laga yang dibintangi oleh Rajesh Khanna dan Dharmendra. Di akhir tahun 1970 - 1980, kisah-kisah romantis berlalu dan berganti dengan film-film kekerasan mengenai kelompok penjahat dan para bandit.Amitabh Bachchan, sang bintang mengerti menjadi "seorang laki-laki pemarah" sebagai lakonnya, adalah bentuk karakter yang paling diminati dalam trend ini. Aktris dari era ini Hema Malini, Jaya Bachchan dan Rekha. Di awal tahun 1990-an, tema perfilman kembali bergerak ke masalah musikal romantisme keluarga dengan beberapa sukses Hum Aapke Hain Koun (1994) dan Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995) yang menghasilkan bintang aktor-aktor generasi baru: Shah Rukh Khan, Salman Khan, Aamir Khan. Dan aktris seperti Sridevi, Madhuri Dixit dan Juhi Chawla.
Industri perfilman India telah memilih bahwa tampilan disegala segmen penonton (referensi, dari Ganti, 2004), dan perlawanan pembuatan film merupakan target mempersempit pemirsa. Hal tersebut dipercaya bahwa semuanya untuk dapat diterima sebagai box office secara maksimal. Bagaimanapun, para pembuat film, mungkin akan terus maju dengan diterima oleh beberapa segmen box-office, diantara film-film yang menampilkan pedesaan India, dan film-film yang menampilkan kaum urban dan pemirsa dari luar negeri.
+++
Terima kasihnya Meity & Pipiet buat:
- Tarlen: untuk support & advicenya … terima kasih sudah mau berbagi.
- Adhe: makasih udah menyelamatkan kami dari kram otak berkepanjangan gara-gara nerjemahin yang serius-serius bangeud!
- Ghani: Thanks for your e-mail, bro! Berguna banget!
- Wikipedia
Bisa berlanjut nih kerjasamanya...
Project kedua tentang apa???
india ?? tidak banget deh len...
wah sekarng lagi kolaborasi apa lagi neh, bagus bener ulasannya
_agung k_
India????
ngingetin sama bossku yang baik hati neh!
di tunngu kolaborasi selanjutnya yack......
Kapan mau kolaborasi sama aa-mu? :D
nehi nehi...
gw punya banyak film india dan video menarik nih :
disini :
http://kamaliyadi.web.ugm.ac.id/?p=117
blognya boleh juga...
Post a Comment
Home